Translate

Selasa, 24 Februari 2015

Rumahku Masih Ngontrak (1)

Oleh : Ustadz Syafiq Basalamah, MA
Sudahkah anda memiliki sebuah rumah ? Atau sedang membangunnya ? Atau anda masih tenggelam dalam impian indah untuk mendirikan rumah ?

Hampir semua insan yang hidup di muka bumi ini berkeinginan memiliki tempat tinggal. Dia bekerja memeras otak dan keringatnya demi mewujudkan cita-cita membangun sebuah rumah;

Tempat tinggal untuk dirinya bersama keluarga Tempat berteduh dari hujan dan panas Tempat memadu cinta dan kasih sayang bersama anak dan cucu.

Dan Alhamdulillah, sudah banyak yang memiliki rumah, namun biasanya kalau rumahnya belum bagus, dia berkeinginan untuk memperindah rumahnya. Dengan desain yang lebih indah dan elegant. Lebih luas dan menarik dari luar dan dalam.


Dan Yang sudah memiliki rumah bagus nan mewah, kadangkala bila melihat rumah yang lebih indah, terbetik di hatinya untuk merenovasi rumahnya atau membangun rumah seperti yang dilihatnya.

Dia akan memilih lokasi yang lebih indah, lebih strategis, lebih aman dan lebih semuanya.
Kenapa tidak? Emang tidak boleh?
Tentunya tidak apa-apa selama dari hasil yang halal dan sesuai dengan syari’at.

Namun, bila kita perhatikan dan renungkan, ternyata tidak sedikit dari manusia yang hidup di muka bumi ini, khususnya orang-orang miskin yang sampai mati belum sempat memiliki rumah.
Atau ada yang sudah menabung dari masa muda sampai tua, tapi belum juga tercapai rumah yang diimpikannya. Selama hidupnya ia tinggal di rumah kontrakan yang sederhana, apa hendak dikata; itulah kemampuan yang dimilikinya.
Atau ada yang sudah membangun rumah kecil, namun ternyata rumahnya harus digusur karena berdiri di atas tanah sengketa.

Dan pada hakekatnya, semuanya akan digusur, kalau bukan rumahnya, maka penghuninya yang akan dipaksa keluar dari rumah idamannya.
Sebagus manapun rumah yang dimilikinya. Seindah manapun lokasi yang dipilihnya. Sehebat manapun arsitek yang membangunnya. Semahal manapun rumah yang dibelinya.Selengkap apapun fasilitas yang disediakan olehnya
Pasti suatu saat, rumah itu tak ubahnya rumah kontrakan, yang harus ditinggal oleh penghuninya, karena masa kontraknya sudah habis.

Saudaraku…..!
Pernahkan anda bermimpi untuk memiliki rumah yang tidak perlu susah payah membangunnya.
Catnya tidak pernah pudar.
Tanamannya tidak pernah layu.
Bentuknya tidak pernah membosankan.
Bangunannya disusun dari batu bata emas dan perak.
Bahan pelekatnya adalah minyak kesturi.
Kerikilnya dari mutiara dan permata.

Debunya adalah Za’faran (Komkoma).
Tamannya tidak pernah putus berbuah.
Sungai-sungai Mengalir di bawahnya.
Kekal dan abadi tidak seperti rumah di dunia.
Yang memasukinya tidak akan pernah tertimpa duka dan kesedihan ([1])

Maukan anda membangun rumah tersebut di atas? Atau menabung untuk membelinya? Atau kalau tidak memintanya dari Sang Empunya?
Istri tercinta Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang bernama Khadijah telah mendapatkan satu dari rumah yang indah itu, sebagaimana diinfokan oleh malaikat Jibril alaihissalam.([2])

Bukan di kota Mekah yang gersang dan kering kerontang. Bukan di pondok indah yang tidak lepas dari incaran kawanan perampok. Bukan di muka bumi yang suatu saat akan luluh lantah rata dengan tanah.
Namun di surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Rumah yang disediakan untuk hamba-hamba yang bertaqwa
Istr i fir’aun telah berdoa memohon kepada Allah , suatu permohonan yang telah Allah ta’ala abadikan dalam Al Qur’an;([3] )

Ia meminta di bangunkan di sisi Allah Taala sebuah rumah.
Ia menginginkan bertetanggaan dengan sang Pencipta. Berjiran dengan ar Rahman dan ar Rahiem yang selama ini; ia telah mengabdikan diri kepada-Nya, walaupun ia belum melihat-Nya.
Bukan bertetangga dengan presiden. Bukan dengan pangdam.Bukan dengan pengusaha sukses Bukan dengan pejabat kaya
Namun bertetangga dengan al Khaliq.

Saudaraku, pernahkkah anda memikirkan rumah anda di surga?Atau anda hanya memikirkan rumah di dunia saja?
Rumah di surga itu tidak susah didapat.
Tidak perlu memeras keringat dari pagi sampai sore. Tidak perlu uang yang banyak. Pengemis dan fakir miskinpun bisa memperolehnya.

Caranya….?
Sebagaimana banyak cara untuk dapat memiliki rumah di dunia; Ternyata banyak cara pula untuk membangun rumah di surga. Allah memberikan banyak opsi bagi manusia, karena sebagai Sang Pencipta Dia mengetahui adanya perbedaan di antara hamba-hambanya dalam menentukan jalan dan caranya.

Tidak ada komentar: